Hujan Di Awal Hari
Sumber: www.pixabay.com |
Ada banyak hal yang pantas disyukuri setiap harinya. Begitu nyawa
bersatu dalam raga, nikmat Allah tiada berhenti tercurah untuk kita.
Itulah mengapa kita wajib bersyukur setiap saat dan waktu. Bahkan saat
kondisi tak sesuai harapan kita pun sejatinya itu adalah bentuk
nikmat-Nya yang belum mampu kita pahami saat itu.
Baca Juga: Bertahan dalam Kepungan AsapSeperti pagi ini, Allah menurunkan nikmat hujan di awal hari. Bagi warga desa kami yang mayoritas menggantungkan mata pencahariannya dari kebun karet, turunnya hujan ini jelas tidak diinginkan. Derasnya hujan akan menghalangi langkah mereka untuk menjemput nikmat rezeki dari kebun karet. Wajar jika tak sedikit yang kemudian spontan merutuki nikmat hujan yang turun di awal hari ini.
Sama, semua tidak menginginkan hujan pagi ini. Namun, Allah sudah menetapkan bahwa nikmat rezeki yang diturunkannya pagi ini adalah dalam bentuk hujan. Lalu, pantaskah kita mendustai nikmat Tuhan ini?
Ya, tak ada pilihan bagi kita pagi ini selain bersyukur atas nikmat hujan lebat yang diturunkan. Bukankah, rintik hujan ini yang kita rindukan beberapa bulan yang lalu? Di kala kekeringan membuat tetesan getah karet menjadi semakin irit. Sekarang, tetesan hujan itu hadir dengan begitu derasnya membasahi bumi. Membuat kuncup-kuncup daun tunduk penuh rasa syukur pada Robb-nya.
Meski tidak sesuai harap, tiada pilihan selain tetap bersyukur dengan nikmat-Nya.
Lihatlah setiap tetes hujan jatuh sebagai rahmat bagi bumi. Hujan telah menghidupkan tanah-tanah yang tandus, menyegarkan ranting dan daun yang kering. Bumi akan kembali menghijau menawarkan kesejahteraan dan nikmat berlimpah bagi manusia. Hanya jiwa-jiwa yang pandai bersyukur yang bisa merasakan nikmat Allah yang hadir bersama tetesan hujan.
Tetesan hujan adalah gambaran kehidupan yang diturunkan Allah ke bumi. Semua membutuhkannya, meski dalam kadar dan waktu yang berbeda.
Benar adanya pagi ini banyak yang merasa belum membutuhkan hujan. Justru sebaliknya, kita butuh hari yang cerah tanpa hujan agar bisa memanen getah karet di kebun. Tapi Allah tetap turunkan hujan dan meminta kita untuk di rumah saja dulu.
Ada Kalanya Takdir Tak Sesuai Harap
Sumber: www.pixabay.com |
Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah video yang cukup viral. Bercerita tentang seorang manula bertongkat berjalan tertatih menuju sebuah bangku di trotor jalan. Tak jauh darinya seorang remaja pria berdiri tegak bersandar pada sebuah tiang sambil ngemil coklat. Ketika sudah duduk di kursi tiba-tiba tongkat sang manula jatuh dan terpelanting agak jauh ke jalan. Sang manula minta tolong pada remaja pria tadi dengan sopan.
“Hai anak muda, tolong ambilkan tongkat itu,” pintanya lembut.
“Oke,” jawab sang remaja sambil tetap bersandar santuy sambil ngemil coklatnya. Sedikitpun ia tidak berubah dari posisi awalnya. Ditunggu beberapa menit tak ada tanda-tanda Si Remaja itu akan mengambilkan tongkat. Sang manula tampak mulai kesal melihat ulah si remaja.
Dengan wajah kesal Sang Manula bangkit dan berjalan mengambil tongkatnya yang tergeletak di jalan raya. Ketika tangannya sudah meraih gagang tongkat, tiba-tiba BRAAAKK! Atap yang menaungi tempat duduknya tadi runtuh menimpa kursi. Kursi yang tadi diduduki oleh manula itu hancur tak berbentuk.
Seketika sang manula dan remaja pria itu kaget, saling berpandangan. Wajah sang manula tampak pucat pasi menatap si remaja sambil berucap, “terimakasih kamu tidak melakukan apa-apa untukku.”
Tidak terbayang apa yang akan terjadi seandainya remaja pria itu segera memenuhi permintaan Sang Manula. Mungkin Nenek itu akan tetap duduk di kursi saat atap runtuh. Atau boleh jadi Si Remaja Pria itu sedang menyerahkan tongkat itu dan berdiri di bawah atap itu juga. Bisa dibayangkan apa yang terjadi kemudian. Nenek manula itu, atau bahkan kedua-duanya ikut tertimpa runtuhan atap.
Demikianlah, Tuhan tidak selalu menghadirkan orang-orang baik untuk menolong kita. Tak jarang Dia justru menghadirkan orang-orang yang menjengkelkan bin menyebalkan untuk menyelamatkan kita. Itulah mengapa kita diajarkan untuk selalu berbaik sangka dengan keadaan dan ketetapan-Nya.
Sepertihalnya hujan di awal hari yang tidak kita harapkan saat ini. Mungkin kita kesal, jengkel, kenapa Allah turunkan nikmat hujan itu di saat kita justru menginginkan hari yang cerah untuk beraktivitas? Dan, sepanjang hari pun kita lalui dengan uring-uringan karena tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasa. Kita merasa bahwa satu hari kesempatan menjemput rezeki sudah terampas oleh hujan di awal hari.
Kita lupa bahwa sesungguhnya Allah hanya menginginkan yang terbaik untuk kita. Pasti ada kebaikan dalam setiap takdir yang ditetapkannya untuk kita. Hanya saja, mata lahir dan batin kita belum mampu untuk menangkap semua kebaikan yang sudah disiapkannya. Ada kalanya seiring waktu kita akan diperlihatkan dengan kebaikan yang hadir dibalik kekecewaan kita. Dan ada kalanya juga Dia tetap menyembunyikan semua itu dari hamba-Nya. Karenanya, tetaplah bersyukur dengan apapun yang telah dihadirkan dalam hidup kita. Syukuri setiap ketetapan-Nya. Baik dan buruk hanyalah bungkus yang menghiasi, isinya tetaplah nikmat terbaik yang dihadiahkan Allah untuk kita. Miliki keterampilan untuk ikhlas menerima setiap ketetapan-Nya dan itulah kunci bahagia yang sesungguhnya.
“Hai anak muda, tolong ambilkan tongkat itu,” pintanya lembut.
“Oke,” jawab sang remaja sambil tetap bersandar santuy sambil ngemil coklatnya. Sedikitpun ia tidak berubah dari posisi awalnya. Ditunggu beberapa menit tak ada tanda-tanda Si Remaja itu akan mengambilkan tongkat. Sang manula tampak mulai kesal melihat ulah si remaja.
Dengan wajah kesal Sang Manula bangkit dan berjalan mengambil tongkatnya yang tergeletak di jalan raya. Ketika tangannya sudah meraih gagang tongkat, tiba-tiba BRAAAKK! Atap yang menaungi tempat duduknya tadi runtuh menimpa kursi. Kursi yang tadi diduduki oleh manula itu hancur tak berbentuk.
Seketika sang manula dan remaja pria itu kaget, saling berpandangan. Wajah sang manula tampak pucat pasi menatap si remaja sambil berucap, “terimakasih kamu tidak melakukan apa-apa untukku.”
Tidak terbayang apa yang akan terjadi seandainya remaja pria itu segera memenuhi permintaan Sang Manula. Mungkin Nenek itu akan tetap duduk di kursi saat atap runtuh. Atau boleh jadi Si Remaja Pria itu sedang menyerahkan tongkat itu dan berdiri di bawah atap itu juga. Bisa dibayangkan apa yang terjadi kemudian. Nenek manula itu, atau bahkan kedua-duanya ikut tertimpa runtuhan atap.
Baca Juga: Cara Mencegah Ular Masuk RumahSikap menjengkelkan Si Remaja Pria telah menyelamatkan mereka berdua dari bencana yang tak terpikirkan sebelumnya. Sang manula yang awalnya jengkel dengan sikap si anak muda, seketika berubah menjadi sangat berterima kasih kepadanya. Remaja menjengkelkan itu tiba-tiba berubah bak malaikat penolong di matanya.
Demikianlah, Tuhan tidak selalu menghadirkan orang-orang baik untuk menolong kita. Tak jarang Dia justru menghadirkan orang-orang yang menjengkelkan bin menyebalkan untuk menyelamatkan kita. Itulah mengapa kita diajarkan untuk selalu berbaik sangka dengan keadaan dan ketetapan-Nya.
Sepertihalnya hujan di awal hari yang tidak kita harapkan saat ini. Mungkin kita kesal, jengkel, kenapa Allah turunkan nikmat hujan itu di saat kita justru menginginkan hari yang cerah untuk beraktivitas? Dan, sepanjang hari pun kita lalui dengan uring-uringan karena tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasa. Kita merasa bahwa satu hari kesempatan menjemput rezeki sudah terampas oleh hujan di awal hari.
Sumber: www.pixabay.com |
Kita lupa bahwa sesungguhnya Allah hanya menginginkan yang terbaik untuk kita. Pasti ada kebaikan dalam setiap takdir yang ditetapkannya untuk kita. Hanya saja, mata lahir dan batin kita belum mampu untuk menangkap semua kebaikan yang sudah disiapkannya. Ada kalanya seiring waktu kita akan diperlihatkan dengan kebaikan yang hadir dibalik kekecewaan kita. Dan ada kalanya juga Dia tetap menyembunyikan semua itu dari hamba-Nya. Karenanya, tetaplah bersyukur dengan apapun yang telah dihadirkan dalam hidup kita. Syukuri setiap ketetapan-Nya. Baik dan buruk hanyalah bungkus yang menghiasi, isinya tetaplah nikmat terbaik yang dihadiahkan Allah untuk kita. Miliki keterampilan untuk ikhlas menerima setiap ketetapan-Nya dan itulah kunci bahagia yang sesungguhnya.
37 Comments
Setelah kejadian, sering kali baru kita memahami hikmahnya ya, Mbak.
ReplyDeleteSaya pribadi membaca ini mengatakan kalau saya harus lebih banyak bersabar menghadapi apapun. Terima kasih sudah berbagi :)
Betul mbak kadang keinginan kita tidak sejalan dengan kenyataan ya. Allah memberikan sesuatu pasti yang terbaik untuk kita taoi kadang kitanya gak tau. Postingan ini sebagai pengingat juga buat aku apapun itu harus disyukuri ya
ReplyDeleteMemang kadang harapan dan keinginan kita tidak selalu terpenuhi, tapi kita harus tetap percaya bahwa rencana dan kehendakNya pastilah yang terbaik untuk kita. Makasih buat sharingnya, mengingatkan aku untuk mensyukuri apapun yg terjadi dlm hidup ini.
ReplyDeleteSering kali kita suka sesuatu tapi sama Allah gak diizinkan. Kitanya ngambek dan di ending baru tahu bahwa itu bukan yang terbaik untuk kita. Ya, hikmah memang adanya di akhir. Mari sering-sering bersyukur
ReplyDeleteBener mba. Selalu berprasangka baik pada Allah itu jauh lebih baik. Karena Allah akan memberikan sesuai prasangka hambanya dan semoga kita bisa mensyukuri hal apapun itu walau sekecil apapun itu. Amin
ReplyDeleteBoleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu, dan begitu pula sebaliknya.
ReplyDeleteMasyaAllah, ini kontemplasi yg mendalam bgt, Mbaaaa
Makasiii
Tahun 2020 ini diawali banyak cobaan. Tetapi, saya mulai bersyukur karena banyak hikmah yang mulai bisa saya ambil
ReplyDeleteSaya juga menonton video remaja dan nenek bertongkat itu. Benar banget moral story-nya ya, bahwa apa-apa yang tejadi saat ini tak lepas dari rencana besar Yang Di Atas. Kita sebagai makhluk yang tak berdaya ini seharusnya tidak mudah stress atau marah bila sesuatu berjalan tak sesuai kehendak kita
ReplyDeleteRumahku sudah beberapa hari belakangan ini selalu hujan, bahkan mendung terus. Jadi waktu itu ada kerjaan harus foto produk di rumah jadi balap-balapan sama mendung deh.
ReplyDeletehari ini aku dengerin kajian yang bahas tentang hikmah dari setiap kejadian dalam hidup dan matematika Allah tentang rejeki
ReplyDeleteSampai saat ini saya nggak pernah kesal dengan hujan apapun situasinya. Justru hujan adalah moment yang saya tunggu. Disitu doa saya selalu didengar Allah. Dan jika tertimpa masalah malah saya bahagia luar biasa kalau hujan datang. Saya bisa menangis sepuasnya.
ReplyDeletePesannya sampai banget Mbak. Benar bahwa Allah tidak selalu mengirim orang-orang baik untuk menolong kita. Adakalanya mengirim orang-orang yang menyebalkan yang sebenarnya bisa lebih membuat kita lebih melejit lagi berprestasi atau memiliki keberuntungan.
ReplyDeleteAku selalu percaya bahwa Allah SWT selalu berikan skenario hidup yang terbaik untuk kita semuaa
ReplyDeleteKeterampilan ikhlas ini yang susah sekali di kuasai, ini terutama untuk saya, mbak. Padahal, kalau sudah bisa kuasai, damailah hati. Selalu bisa menerima apapun yang terjadi, semua Allah sudah atur.
ReplyDeleteTerimakasih sudah berbagi tulisan indah ini ❤
Cerita nya dalam banget mbak aku orangnya baperan soalnya dan baca ini bikin mood aku nambah gt
ReplyDeleteJleb banget ini, reminder buatkuu, tengkyuu..tetap bersyukur dengan apapun yang dihadirkan dalam hidup kita. Syukuri . Baik dan buruk hanyalah bungkus saja, isinya tetaplah nikmat terbaik yang dihadiahkan Allah SWT...Masya Allah
ReplyDeleteSuka dengan kata2 Tetesan hujan adalah gambaran kehidupan yang diturunkan Allah ke bumi. Semua membutuhkannya, meski dalam kadar dan waktu yg berbeda, dn hujan itu berkah mba
ReplyDeleteBetul sekali, kadang-kadang kita jengkel pada satu hal ternyata hal tersebut justru baik untuk kita. Memang kita tidak pernah benar-benar tahu mana yang terbaik untuk kita. Ada kalanya kita kecewa tapi kemudian bersyukur setelah tahu hikmahnya.
ReplyDeleteBersyukur bersyukur bersyukur ya mba tanpa henti dimanapun dan kemanapun langkah kita.
ReplyDeleteSemoga kita selalu dilindungiNya
Ya Allah merinding saya Mbak bacanya, gara-gara si pemuda yang mager lalu mereka berdua malah selamat dari bencana. Selalu tersembunyi hikmah yang kita nggak pernah sangka-sangka, ya.
ReplyDeleteTengkyu remindernya mbak. Manusia tempatnya lupa kadang gak sadar emang kalau yang terjadi dalam hidupnya merupakan takdir terbaik dr Tuhan ya...
ReplyDeleteAllah Maha Baik mengetahui terbaik buat kita, cuma kita kadang lama memahaminya atau malah menolaknya, kondisi kita saat ini memang perlu menjaga kesabaran ya.
ReplyDeleteAlhamdulillah pagi ini hujan semoga hujan juga membawa keberkahan semoga juga kita bisa bersyukur dan tetap melakukan banyak kebaikan hujan adalah Rahmat
ReplyDeletesetuju makanya aku sering bilang ma anak-anaku bicara yang baik2 karena kata-kata adalah doa, dan juga jangan suka berprasangka yang buruk
ReplyDeleteSeperti kejadian pandemi saat ini. Rasanya banyak yang tidak menginginkan. Tetapi, saya pribadi berusaha menerima ini sebagai takdir dan menjalankannya sebaik mungkin
ReplyDeleteMbaa, makasih pengingatnya mba. Dan semoga aku juga jadi termotivasi untuk selalu berbuat baik dan berkata baik
ReplyDeleteSegala sesuatu terjadi sesuai kehendak_nya dan pasti ada hikmah di balik itu semua ya... Jujur kdng kalau boleh milih maunya hujan tu pas malam aja pas kita tidur, lha siapa elu, kata Tuhan haha
ReplyDeleteTFS remindernya
He eh. Bahwa semua kejadian ada hikmahnya ya Mba.. kadang kitanya saja sebagai manusia yang sering berburuk sangka duluan..padahal bisa jadi malah justru itu yang terbaik buat kita
ReplyDeleteKisah Dang Manula dengan tongkatnya dan seorang remaja itu ternyata sebuah video ya, jadi pengen menonton. Saya kira kisah cerita biasa gitu.
ReplyDeleteThank you remindernya ya mba. terkadang apa yg buruk bagi kita belum tentu begitu untuk oranglain, begitu juga sebaliknya. hendaknya kita selalu bersyukur apa yg kita terima dan hadapi sekarang ya.
ReplyDeleteAku udah liat videonya setuju mba Alloh ga selalu kirimkannorang baik saat kita ada dlm masalah biar kita bisa belajar dan memetik hikmah
ReplyDeleteAllah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita ya mba, meskipun seringkali kita tidak menyadarinya atau justru malah membenci skenario hidup yang ia berikan
ReplyDeleteSering seperti itu, harap tak sesuai nyata sehingga selalu berpegang teguh bahwa semua kehendakNya yang tidak boleh dicampuri
ReplyDeleteMembaca postingan mbak Neti ku serasa diingatkan untuk selalu bersyukur dan menjalani hidup sesuai kemampuan.
ReplyDeleteBersyukur dan tidak banyak mengeluh adalah kunci kebahagiaan dan juga bikin kita tenang yah mbak.
ReplyDeletekisah yg menyadarkan saya bahwa orang menyebalkan memang diciptakan untuk menolong kita jadi move on dan tangguh, haha. semua memang ada hikmahnya ya, Allah beri yg terbaik
ReplyDeleteKalau hujan deras datang, keluarga saya selalu deg2an khawatir banjir datang dan masuk ke rumah. Kadang kami mengeluh ketika banjir datang. Tapi mungkin ada rencana Allah lain yang tidak disadari oleh kami dengan datangnya hujan ini.
ReplyDeleteTinggalkan Komen Ya!