Sumber: pixabay.com
Assalamualikum Sahabat Pembaca! Bahagia sekali bisa kembali menyapa melalui postingan blog ini. Setelah sekian lama vacum menulis, abai dengan tekad sendiri untuk konsisten mengisi blog, alhamdulillah sekarang kembali menulis. Bagaimana dengan Sahabat Pembaca? Adakah yang rindu dengan celotehan di sini? Semoga semua tetap bahagia meski harus #StayatHome di tengah Pandemi Covid-19.

#StayatHome di tengah Pandemi Covid-19 ini memberi banyak hikmah dan kesempatan bagi saya. Salah satunya adalah terbuka lebar kesempatan merangkai kata untuk mengisi lembaran-lembaran virtual di rumah maya ini. Ada begitu banyak cerita yang mendesak untuk dituangkan di sini. Lamanya waktu menggantung pena membuat jemari sedikit kaku untuk memulai. Tapi waktu, tekad dan action yang konsisten saya yakin mampu kembali melenturkan jemari ini untuk menari dan merangkai kata menjadi untaian tulisan penuh makna.

Lalu, di postingan ini kita akan bercerita tentang apa?

Oke, mengingat sekarang kita sudah memasuki bulan Sya’ban sementara Pandemi Covid-19 masih membayangi, ada baiknya kita kembali melirik keutamaan bulan ini dan bagaimana cara terbaik mengisinya di tengah bayangan pandemi. Nah Sahabat, tentunya kita semua sudah sangat rindu dengan Ramadhan bukan? Rindu kita kali ini juga dibayangi oleh keprihatinan, Pandemi Covid-19 yang membuat Ramadhan ini bakalan sepi.

Sya’ban Bulan Penuh Keutamaan yang Sering Dilalaikan

Sya’ban adalah bulan mulia diantara Rajab dan Ramadhan. Bulan yang memiliki keutamaan namun sering dilalaikan oleh ummat islam. Diriwayatkan oleh Imam An Nasa’i, Rasulullah Saw suatu ketika ditanya oleh Usamah Ibnu Zaid ra.

Dan kami tidak melihat engkau banyak berpuasa kecuali di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan dihadapan Rabbku, sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasa’i)

Keutamaan bulan Sya’ban adalah di bulan ini amalan-amalan ummat manusia diperlihatkan ke hadapan Allah Swt. Itulah Rasulullah Saw mengajarkan pada ummat-nya agar memperbanyak ibadah puasa sunnah. Rasulullah Saw senang jika amalannya diangkat saat ia sedang berpuasa.

Selain itu Sya’ban merupakan gerbang menuju Ramadhan. Bulan-bulan di mana kita diingatkan bahwa Ramadhan tinggal menghitung hari. Di bulan inilah kita diingatkan untuk semakin mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan yang penuh berkah dimana kita disyariatkan untuk berpuasa sebulan penuh.

Untuk itu tidak patut kita lalai dengan bulan ini. Sudah seharusnya kita mengencangkan ibadah-ibadah wajib dan sunnah. Mulai melatih diri untuk terbiasa berpuasa, sebagaimana Rasulullah memperbanyak puasa sunnah di bulan ini. Semakin meningkatkan interaksi dan kedekatan dengan Al quran. Lisan semakin basah dengan dzikrullah di setiap kesempatan, tangan semakin ringan berbagi dan membantu.
Baca Juga: Puasa Syawal atau Puasa Qadha?
Sebab Sya’ban adalah penentu kesiapan kita dalam menyambut Ramadhan yang sesungguhnya. Ketika kita lalai di bulan ini, niscaya perjuangan ibadah kita di bulan Ramadhan akan tertatih dan ikut terlalaikan. Sebaliknya, jika kita memanfaatkan bulan ini untuk melatih diri dalam ibadah wajib dan sunnah, insha Allah keberkahan Ramadhan akan berada dalam genggaman kita. Tidak peduli seberapa sulit pun masa pandemi Covid-19 yang sedang kita alami. Keutamaan Sya’ban dan Ramadhan tetaplah harus kita raih. Semoga dengan keberkahan kedua bulan ini wabah Covid-19 segera berlalu.

Agar Sya’ban Tetap Bermakna Di Tengah Pandemi

Berada di tengah keprihatinan pandemi Covid-19 bukan berarti kita harus abai dengan kewajiban beragama. Justru dalam kondisi sulit saat ini kita harus semakin mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa. Semakin memperbaiki kualitas penghambaan kita dari hari ke hari. Terlebih saat ini kita sudah berada di gerbang Ramadhan yang mulia.
Baca Juga: Cara Menggapai Kebahagiaan
Di saat seruan #StayatHome, syiar keagaman terasa sepi dan dingin. Bulan sya’ban yang biasanya berderet undangan kegiatan kajian menyambut Ramadhan di berbagai tempat, tahun ini mendadak sepi. Pandemi Covid-19 membuat berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang ditiadakan. Semua diminta untuk #StayatHome. Konsekuensinya, ummat harus bisa mengisi Sya’ban dalam sepi dan kemungkinan begitu juga yang akan dirasakan selama Ramadhan nanti.

Lalu, bagaimana cara terbaik mengisi Sya’ban di tengah pandemi? Berikut adalah beberapa langkah cara terbaik mengisi Sya’ban disaat kita diharuskan #StayatHome:

  1. Patuhi himbauan pemerintah agar di rumah saja untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Kita semua berharap musim pandemi ini segera berlalu dan kembali bisa menjalani ritual ibadah dan syiar keagamaan di masjid-masjid tanpa rasa khawatir. Salah satu ikhtiar yang mungkin dilakukan saat ini adalah dengan #StayatHome. Karenanya yuk patuhi himbauan pemerintah semampu dan sebisa kita!
  2. Perbanyak puasa sunnah, karena amalan sunnah yang utama dan dicontohkan Nabi di bulan ini.
  3. Tingkatkan dan perbaiki amalan-amalan sunnah maupun wajib dengan sungguh-sungguh. Tetap di rumah saja justru adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk memperbanyak amalan-amalan wajib dan sunnah yang disyariatkan. Inilah saatnya kita untuk semakin melatih kekhusyukan dalam sholat wajib dan sunnah. Inilah saatnya bagi kita untuk memperbanyak dzikir dan bacaan Al quran.
  4. Ajak dan motivasi anggota keluarga yang lain untuk sama-sama mengerjakan ragam ibadah sunnah harian. #StayatHome memberi kesempatan pada kita untuk semakin peduli dengan keluarga. Jika selama ini perhatian dan dakwah kita selalu terdepan untuk orang lain, sekarang adalah saatnya untuk mengutamakan dakwah pada keluarga.
  5. Tetap bersedekah. #StayatHome bukan berati tidak bisa berbagi dengan sesama bukan? Kita tetap bisa bersedekah kok dengan sesama. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan layanan ziswaf online yang banyak tersedia saat ini. Kalau pun kita ingin bersedekah secara langsung juga bisa dengan tetap memperhatikan himbauan social distancing dan protokol kesehatan.
  6. Perbanyak doa untuk diri, keluarga, sahabat dan negeri. Jangan lupa juga kita berdoa dengan penuh harap agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu. Tiada yang kuasa untuk menghentikan laju penularan virus ini kecuali Allah. Mudah bagi-Nya untuk membersihkan negeri ini dari wabah Covid-19 jika Dia sudah berkehendak. Karenanya, yuk manfaatkan waktu-waktu mustajab di bulan ini untuk memperbanyak pinta pada-Nya. Sahabat, saat ini bulan Sya’ban sudah berjalan. Tinggal hitungan hari kita akan meninggalkan bulan ini dan memasuki bulan Ramadhan. Yuk manfaatkan waktu yang sedikit ini untuk terus memperbaiki kualitas ibadah kita!

32 Comments

  1. Terima kasih remindernya mbak, bulan syaban waktunya membayar hutang puasa nih, hehe. Kebetulan tahun lalu bolongnya enggak banyak dan tinggal dikit nih yang belum dibayar

    ReplyDelete
  2. Makasih remindernya Makk.
    Iya waktu ga berasa banget udah mau memasuki bulan Ramadhan juga ya, semoga bisa dipertemukan dan bisa menjalankan ibadah shaum ini. Meski ditengah suasana Pandemic semoga tetep saling memberikan semangaaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama mak, smg kita bisa memanfaatkan sya'ban ini scr optimal

      Delete
  3. MashaAllah mbak, jadi tergerak untuk menjalankan semua cara terbaik untuk mengisi bulan syabannya.. bismillah masih ada beberapa hari lagi menuju ramadhan, semoga bisa mengisi syaban dengan amalan amalan baik dan saat ramadhan nanti bisa lebih meningkatkan dosis amalannya ya mbak

    ReplyDelete
  4. Semuanya merupakan rekomendasi yang seharusnya kita lakukan di bulan Sya'ban ya. Tinggal di rumah dan mematuhi itu, sekarang pun menjadi yang utama.

    ReplyDelete
  5. Banyak ibadah #DiRumahAja makin sering dilakukan ya bersama keluarga. Jadi selalu sholat berjamaah bersama anak2 dan suami. Makin banyak berdoa juga tentunya supaya kita dijauhkan dr si virus aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, saatnya utk menguatkan bounding dengan keluarga ya mak!

      Delete
  6. terima kasih banyaak diingatkan untuk terus tingkatkan ibadah kita saat musim pandemik seperti sekarang

    ReplyDelete
  7. Ah, iyaaa, bisa puasa sunnah ya.
    Aku blum ada puasa sama sekali di bulan Sya'ban ini
    InsyaAllah pekan ini mau lahh

    ReplyDelete
  8. Meski stay at home, hendaknya jangan berhenti memuliakan bulan Sya'ban ya Mbak. Keutamaan bulan sebelum Ramadhan, sekalian instrospeksi diri sebelum memasuki bulan suci

    ReplyDelete
  9. MaasyaAllah. Terima kasih sudah diingatkan Mbak. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan bisa bertemu Ramadhannya seperti tahun-tahun sebelumnya. aamiin

    ReplyDelete
  10. Bener Mba, bulan syaban adalah salah satu bulan mulia juga. Biasanya saya suka lstihan puasa dulu biar pas romadhan nanti udah terlatih puasanya

    ReplyDelete
  11. Waalaikumsalam.
    Biasanya di bulan Syaban ini, masjid-masjid di lingkunganku sudah ramai dengan kegiatan ruwahan.
    Sejak pembatasan kegiatan akibat pandemi, masjid mulai sepi, bahkan sudah membatalkan kegiatan ramadan untuk jemaah masjid juga kegiatan anak-anak selama ramadan ditiadakan.
    Rindu keadaan dulu, hiks.

    ReplyDelete
  12. Semoga Allah menyampaikan dan memberikan kesempatan kepada kita supayabisa ketemu dan beramal shalih di bulan puasa yang hanya menghitung hari ini, iya kan

    ReplyDelete
  13. Maasyaallah mba, ini reminder terbaik gak hanya buat diri ini tapi juga buat jiwa. Semua poin yang disebutkan di atas sangatlah tepat dilakuka

    ReplyDelete
  14. Betul banget, Mba, bulan Sya'ban merupakan bulan mulia yang sering dilalaikan. Terima kasih sudah mengingatkan, semoga kita meningkatkan ibadah di jelang Ramadhan agar puasa nanti kita bisa lebih baik lagi.

    Dan semoga kita juga bisa mengambil hikmah dari stay at home, yakni makin meningkatkan amal ibadah kita.

    ReplyDelete
  15. Kalau kita bisa menyelami arti perjalanan kehidupan, insyaallah di tengah wabah pun akan menjadi momen bisa mendekatkan kita pada-Nya ya mba... Bulan ramadhan nanti syahdunya juga bakal berasa. Mudah2an musim corona segera berlalu... Amin

    ReplyDelete
  16. Masyaa Allah tabarokallah. Reminder banget ini buat saya. Bulan syaban waktunya perbanyak ibadah menjelang ramdhan. Memang sedikit lalai sih karena sepinya kajian. Biasanya bulan syaban begini banyak sekali kajian di berbagai masjid.

    ReplyDelete
  17. bersyukur tetap bisa memetik hikmah ibadah di tengah pandemi covid ya mbak...semoga pandemi ini segera berakhir sehingga aktifitas ibadah bersama kembali seperti semula

    ReplyDelete
  18. Selalu ada hikmah di setiap kejadian ya, Mbak. Datangnya wabah ini memang membuat kita harus di rumah, tapi sekaligus juga bisa membuat kita meningkatkan ibadah harian.

    ReplyDelete
  19. Bulan Sya'ban diibaratkan ancang-ancang untuk kita agar siap berlari di bulan Ramadan.
    Jadi,
    Mari kita biasakan banyak melakukan perbuatan baik.

    ReplyDelete
  20. Sedih banget di bulan seperti sekarang malah gak bisa ke masjid ya mbak :(
    Tapi ya semua mengalami masa sulit sekarang jadi sebaiknya lakukan saja yang terbaik yang bisa kita lakukan dr rumah, termasuk ibdah ya mbak. Justru makin mendekat pada-Nya :(

    ReplyDelete
  21. Nah, ini saat yang tepat untuk mengisi bulan Syaban dengan di rumah saja.
    Bisa maksimal nih ibadahnya.

    Saatnya membuktikan, minimal pada diri sendiri, mematuhi himbauan pihak yang berkompeten.

    ... karena hanya dengan di rumah saja kita bisa memutus siklus pandemi ini.

    Btw,
    Thank you untuk remindernya, mba :)

    ReplyDelete
  22. Terima kasih sudah diingatkan. Aku sempat puasa sunnah juga kemarin mbak. Memang saat-saat sekarang ini moment yang tepat untuk mendekatkan diri sama Allah.

    ReplyDelete
  23. Sehat-sehat ya mak biar sekeluarga di bulan syabaan ini bisa lebih dekat sama Allah. Ga kerasa ya habis ini puasa. Ya Allah pasti terasa berbeda di masa pandemi ini

    ReplyDelete
  24. Insya Allah kita segera bertemu kembali dengan Ramadhan ya. Meski masih ada pandemi gini, semoga ibadah kita di Sya'ban dan Ramadhan nanti selalu diberkati Allah. Lakukan banyak hal baik dan sabar ya agar situasi kembali normal seperti sedia kala.

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah. Makasih mak remindernya ya. Semoga kita semua sehat selalu dan bisa menjalankan ibadah puasa di tengah pademi. Semiga pademi ini segera berlalu.

    ReplyDelete

Tinggalkan Komen Ya!