Bagaimana rezeki datang menghampiri? Tidak sepenuhnya berada dalam kuasa tangan kita. Ada campur tangan Sang Pemilik rezeki yang seringkali tak terduga. Jangan pernah sekali-kali berpikir bahwa apa yang ada dalam genggaman seratus persen bisa dikendalikan. Sama sekali tidak! Terkadang apa yang sudah di tangan pun kalau dia tidak ditakdirkan untuk kita bisa lenyap dalam waktu sekejap.

Bicara tentang rezeki memang tidak pernah habisnya. Tulisan, seminar, pelatihan dan buku-buku seputar rezeki selalu laris manis di pasaran. Di agensi penulis, tawaran menulis buku dengan tema seputar rezeki selalu ada. Beberapa buku yang saya tulis pun pernah mengangkat tema ini.

Btw, seringkali kita salah dalam memahami rezeki. Rezeki seringkali kita pahami dalam bentuk uang ataupu benda. Padahal, rezeki Allah itu sungguh luas. Semua nikmat yang dikaruniakan Allah pada kita adalah rezeki, baik nikmat yang memang kita harapkan ataupun tidak.

Memahami Pembungkus Rezeki

Gambar 1. Setiap Makluk Sudah Tertakar Rezekinya

Saya senang belajar dari siapa saja, membaca apa saja, termasuk perkara rezeki ini. Membaca banyak tulisan dan mendengar petuah dari para guru saya memahami bahwa sejatinya apapun yang hadir dalam kehidupan kita adalah rezeki dari Allah. Tidak terkecuali hal-hal yang kita nilai musibah.

Rezeki itu adalah hadiah atau pemberian dari Allah Swt. Lazimnya hadiah, terkadang ada yang diberikan dengan bungkus yang indah, bungkus yang biasa saja atau bahkan tanpa bungkus. Begitu jugalah halnya dengan rezeki. Terkadang ia hadir dengan bungkus yang menyenangkan, hati kita pun bahagia menerimanya. Contohnya, kesuksesan, pasangan yang baik, pekerjaan yang mentereng, dan hal-hal yang membahagiakan lainnya. Kita bahagia dan bangga menerimanya, hal-hal tersebut pun kita sebut dengan rezeki.

Rezeki adalah bentuk kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Kasih sayang itu tidak selalu dalam bentuk hal-hal yang menyenangkan. Terkadang dibungkus dalam bentuk musibah, ujian, kehilangan dan hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya. Ketika kehilangan, kita seingkali menganggap bahwa kita sudah kehilangan rezeki. Padahal boleh jadi itulah rezeki yang sesungguhnya yang sedang dibungkus Allah dengan musibah kehilangan. Sebab. Allah tidak mengambil sesuatu dari hamba-Nya melainkan diganti dengan sesuatu yang lebih sesuai dan baik untuk sang hamba tersebut.

Demikianlah rezeki dari Allah. Tidak selalu berbungkus keindahan dan hal-hal yang kita senangi. Allah kuasa dan berkehendak membungkus rezekinya dengan bungkus apapun yang Allah mau. Namun, satu hal yang kita harus yakin adalah bahwa apapun bentuk pembungkus rezeki dari Allah isinya tetaplah baik dan terbaik. Selalu hadir bersamanya pesan-pesan hikmah, jika kita mampu menyelaminya hati akan meleleh tunduk penuh syukur pada Allah Azza Wajalla yang maha mengatur kehidupan kita. Betapa indah dan Maha Pemurahnya Allah mengurus setiap detil kehidupan kita.

Fokuslah Pada Isi Bukan Bungkusnya

Gambar 2. Fokus Pada Isi Bukan Bungkus

Sebelumnya kita sudah paham dan sepakat bahwa Allah menghadirkan rezeki dalam hidup kita beserta bungkusnya. Ada yang dibungkus dengan kesenangan dan sesuai dengan harapan manusiawi kita. Ada juga yang hadir dengan bungkus kesulitan, ujian yang sulit bagi hati kita untuk menerima dengan senang hati. Tapi, itu adalah rezeki yang sudah ditakdirkan Allah yang harus diterima dengan penuh kesyukuran dan kesabaran.

Jika rezeki adalah bentuk kasih sayang Allah, lalu mengapa mesti ada sedih dan kecewa ketika menerimanya dalam bungkus yang tidak sesuai dengan harapan kita? Tak lain karena kita terlalu fokus pada bungkusnya, hingga abai dengan isinya.

Dari sini kita belajar akan pentingnya untuk fokus pada isi bukan pada bungkus. Percaya bahwa takdir Allah adalah yang terbaik.

Contohnya, ketika kehilangan sesuatu yang disayangi secara manusiawi hati kita pasti sedih. Tapi coba sejenak menarik nafas, tahan, lepaskan pelan-pelan. Coba alihkan perhatian kita dari kesedihan akan kehilangan dengan mencoba menemukan apa maksud Allah menjauhkan kita dari sesuatu yang disayangi tersebut. Adakah mungkin itulah cara Allah untuk mengingatkan kita agar tidak berlebihan dalam menyayangi sesuatu yang bisa melalaikan kita dari mengingat Allah? Ataukah ini adalah cara Allah untuk mengosongkan satu ruang dan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik. So, bersabarlah dan tetap berbaik sangka pada Allah.

Prasangka Baik adalah Kuncinya

So, kuncinya adalah berbaik sangka selalu pada Allah. Percayalah Allah sebaik-baik pembuat skenario kehidupan bagi makhluk-Nya. Apa-apa yang diberikan dan apa-apa yang dimbilnya kembali adalah untuk kebaikan kita. Jangan pernah berkecil hati dengan sesuatu yang belum dimiliki dan jangan jumawa dengan semua pencapaian yang telah diraih.

Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal sesuatu itu baik bagi kita. Dan boleh jadi kita sangat mencintai sesuatu sementara hal tersebut buruk bagi kita. Bukankah Allah Maha Mengetahui sesuatu, sementara pengetahuan manusia terbatas?

So, berbaik sangkalah dengan semua ketetapan Allah Swt.

Keterangan Sumber Foto:

1. Koleksi pribadi

2. Koleksi Pribadi

31 Comments

  1. Saya jadi ingat kemarin saat bungkus pesanan, abang kurir yang mau pick up tyt nelpon dan aku gak dengar. So paketanku dipending sampai siang utk dipick up.

    Tyt dibalik itu salah satu alamat penerima ada yg salah. Wah alhamdulillah tadi aku gak dengar hpku, kalau sudah terpick up malah lebih ribet kan ganti alamat penerima ya.

    ReplyDelete
  2. berbagi rezeki bukan perkara nominal uang aja ya.. kasih sayang, kepedulian, dan tolong menolong membantu sesama juga bentuk berbagi rezeki.

    ReplyDelete
  3. Berbaik sangka dengan semua ketetapan Allah..Masya Allah reminder buat saya ini. Memang memahami misteri rezeki mesti dengan hati yang luas sehingga syukur pun tak berbatas

    ReplyDelete
  4. iyaa ya mba, rezeki itu emang Allah yang sudah tetapkan. ada temen saya yang kadang iseng2 jualan laku. ada temen yang bener2 jualan dan niat banget, eh gak laku-laku. kadang kita gak tahu ya mba, Allah tuh sedang menguji dimana. yang perlu kita lakukan ya bersyukur dengan segala apa yang telah diberikan. makasih mba sharingnya.

    ReplyDelete
  5. Betuuulll banget Mak Neti, rezeki itu super duper misteriussss
    kadang ngga berasa aja di kitanya
    padahal ALLAH udah ngasih signal rezeki ya

    ReplyDelete
  6. Kalau bicara campur tangan Tuhan memang seperti di luar nalar. Tapi memang Allah sudah mengatur alur tiap detik kehidupan manusia. Dan janji Allah jika kita bersyukur maka Allah akan menambah nikmat yang diberikan pada kita. Betul begitu, ya?

    ReplyDelete
  7. Makasih banyak Mak tulisan rezekinya yang mengena banget, sebagai reminder buat aku dan semuanya, berbaik sangaka padaNya ya.

    Ku kemaren dapet rezeki meski bukan materi tapi teman mengkhiananti dan mengambil tiap pekerjaanku, ya memang begitu saja Allah kasih, tangan2Nya begitu tahu dan memberikan hadiah yang sebenrnya bikin syok.
    Tapi ku yakin ada kado yang terindah dibaliknya, dan taraam alhamdulillah..terimakasih hihii

    ReplyDelete
  8. Benar sekali , rezeki dari Allah itu tidak selalu berbungkus keindahan dan hal-hal yang kita senangi. Allah kuasa dan berkehendak membungkus rezekinya dengan bungkus apapun yang Allah mau. Yang utama hikmah yang ada di baliknya yang mesti jadi pembelajaran bagi kita

    ReplyDelete
  9. iya ya mbak, rejeki itu banyak sekali bentuknya.
    Sayangnya, di masyarakat kita, kalau bicara rejeki, asumsinya langsung "uang"

    ReplyDelete
  10. Masih suka berprasangka buruk memang sama Allah. Sedih banget. Apalagi ketika dicoba dengan sakit. Rasanya suka nanya "kenapa, kenapa, kenapa" Padahal pasti ada alasan kenapa Allah kasih hadiah seperti inj.
    Belum usaha memiliki anak lagi yang belum diijinkan juga. Jadi suka kaya kecewa. Astaghfirullah

    ReplyDelete
  11. Rezeki itu emang bukan hanya duit saja ya. Kadang-kadang kita fokusnya sama uang, padahal semua hal yang baik kita dapatkan itulah yang namanya rezeki

    ReplyDelete
  12. Masya Allah, selalu mencerahkan tulisan tentang rezeki.

    Paling suka bagian ini.
    Namun, satu hal yang kita harus yakin adalah bahwa apapun bentuk pembungkus rezeki dari Allah isinya tetaplah baik dan terbaik.

    ReplyDelete
  13. Betul mba jits harus berbaik sangka. Saya pernah mengalaminya sendiri ketika mengalami sebuah ujian sebagai ortu tunggal

    ReplyDelete
  14. Jadi...kalau ada kehilangan bukan karena hilang rezekinya, tapi Allah kasih tahu gimana kita harusnya berusaha menjaga rezeki kita dan nantinya jg akan diganti dg yg lebih baik juga kan ya

    ReplyDelete
  15. Benar banget Mba, seringkali kita merasa prasangka buruk dengan rezeki Allah padahal rezeki sudah tertakar dengan baik dan semua ada campur tangan Yang Kuasa

    ReplyDelete
  16. Setuju banget nih mbak, kalau yang sudah namanya rezeki dari Allah itu sudah hadiah manis sekali. Berprasangka baik terhadap Allah juga salah satu junci rezeki.

    ReplyDelete
  17. Dengan miliki sifat selalu berprasangka baik kepada Allah insya Allah qodar yg datang pada diri ini akan disambut dengan suka cita bentuk kasih sayang Allah ya

    ReplyDelete
  18. Ya Allah tertohok banget bacanya mbak, kadang merasa merana banget pas butuh buat bayar ini itu tapi lupa kalau nikmat Allah lebih banyak dari sekadar materi, nikmat iman, nikmat sehat, nikmat keluarga..semoga selalu bersyukur..

    ReplyDelete
  19. Berbaik sangka dan tak pernah mengeluh ya, insyaallah rezeki kita diatur sama Allah. Ada saja pintu nya yang dibuka sama Allah

    ReplyDelete
  20. Senantiasa memohon yang terbai, berprasangka baik dan bersyukur dengan sebaik-baiknya kepada Allah yang justru akan memberi keberkahan atas rejeki apa saja yang kita peroleh.

    ReplyDelete
  21. Terima kasih sharingnya, Mbak. Betul juga ya, Allah itu pasti memberikan yang terbaik dan yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Jadi bisa aja yang kita anggap buruk itu ternyata rezeki dari Allah.

    ReplyDelete
  22. terima kasih sudh mengingatkan mba. Memang seringkali kita hanya melihat dari sudut pandang kita saja tanpa pahama skenario indah-Nya

    ReplyDelete
  23. Yang Maha Pemurah selalu memiliki wewenang tidak terbatas atas rezeki hambanya ya mba... maka harus berbaik sangka... Manusia harus berusaha... namun Allah yang menentukan mana yang terbaik..

    ReplyDelete
  24. Betul banget yang berprasangka baik itu,,, kadang prasangka baiknya kalo diucapin jadi doa dan kalo terkabul kadang suka terkaget kaget hehehe.. tapi rezeki emang ga melulu materi sih bisa kesehatan dan kabar baik lainnya

    ReplyDelete
  25. Selalu berprasangka baik meski kadang susah yah

    ReplyDelete
  26. Iya mbak saya percaya rejeki tidak harus melulu berupa materi. anak yang sehat dan pintar, keluarga harmonis juga merupakan rejeki yang Allah berikan kepda kita

    ReplyDelete
  27. Orang-orang baik yang ada di sekeliling kita dan menyayangi kita tuh juga rejeki loh. Memang betul, rejeki tidak semata-mata berada dalam bentuk uang.

    ReplyDelete
  28. Ahh bener banget nih...aku pun berusaha untuk selalu berpositive thinking dengan segala rejeki..karena memang rejeki sudah diatur ya..

    ReplyDelete
  29. Terima kasih tulisannya mbak, sebagai remindr utk selalu mensyukuri kondisi apapun yang kita hadapi saat ini. Emang yang namanya reze,ki pasti selalu hadir ya, cuma kadang kita gak sadar entah krn kurang fokus sama "isi" itu td hehe TFS

    ReplyDelete
  30. yess, i am agree with you, sometime this happen will be without we know, kuylah gratefu; every day from deep inside, so we can feel happiness

    ReplyDelete

Tinggalkan Komen Ya!