Etika Komunikasi di Sosial Media
Sumber: pixabay.com

Etika Komunimasi di Media Sosial – Siang hari saat puasa begini biasanya hari-hari terasa begitu panjang. Terlebih jika sepanjang hari dilewati #DiRumahSaja. Jenuh seringkali menyapa karena melewati aktivitas rumahan yang itu-itu lagi. Nah, di era digital dewasa ini berselancar di media sosial menjadi pilihan untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus mencari inspirasi dan informasi.

Ya, penggunaan media sosial dewasa ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Berkomunikasi dan berinteraksi daring di media sosial sudah menjadi gaya hidup masyarakat milenial. Kecanggihan teknologi memberi ruang bagi para pengguna media sosial untuk saling sapa dan saling berbagi tanpa dibatasi sekat wilayah lagi. Media sosial membuat dunia yang luas menjadi begitu dekat. Media sosial membuat dunia hanya selebar layar gadget.

Seperti halnya di kehidupan nyata, komunikasi dan interaksi di media sosial juga berpotensi menimbulkan konflik-konflik sosial antar penggunanya. Tak jarang di medsos kita temui pertengkaran, saling sindir, adu pamer, bullying, provokasi, dan berbagai konflik sosial lainnya. Dan tidak jarang juga konflik yang berawal dari medsos terbawa juga ke dunia nyata atau sebaliknya. Nah untuk meminimalisir konflik-konflik tersebut, maka di sinilah peran penting Etika Komunikasi di Media Sosial.

Apa itu Etika Komunikasi di Media Sosial?

Etika Komunikasi di Media Sosial
Sumber: Pixabay.com

 Etika komunikasi bisa dipahami sebagai cara yang benar secara etika atau sopan santun dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Sementara media sosial adalah sarana media daring yang digunakan untuk berkomunikasi dan saling berbagi informasi di era digital. Jadi, Etika komunikasi di media sosial bisa dipahami sebagai sopan santun dalam berkomunikasi dan berinteraksi yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dan saling berbagi informasi secara daring di era digital agar berlangsung nyaman dan terhindar dari konflik sosial yang mungkin terjadi.

Sekalipun tidak bertemu secara fisik, komunikasi di media sosial juga tidak lepas dari berbagai permasalahan dan konflik sosial. Tidak sedikit permasalahan dan konflik sosial yang kita temui di media sosial hingga berujung ke pengadilan. Sebut saja beberapa permasahan sosial yang viral belakangan ini, seperti penyebaran berita hoax, penipuan online, saling sindir, bullying dan masih banyak lagi. Tidak terkecuali konflik pribadi antar pengguna medsos yang berawal dari hal-hal remeh dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian berlanjut di sosmed.

Etika Komunikasi di Media Sosial yang Wajib Diterapkan


Di sinilah pentingnya kita memahami dan menerapkan etika komunikasi di media sosial. Penerapan etika komunikasi yang baik akan berdampak pada terciptanya komunikasi yang baik dan nyaman di media sosial. Kita semua tentunya menginginkan lingkungan sosial yan nyaman dalam berinterakssi termasuk di lingkungan daring bukan? Karena bagaimana pun interaksi kita secara daring juga akan berdampak pada hubungan sosial kita di luring sehari-harinya.
Baca Juga: Mombassador SGM Eksplor
Untuk itu dalam artikel ini secara khusus kita akan berbagi informasi tentang Etika Komunikasi di Media Sosial. Apa saja etika komunikasi yang penting kita jga selama berkomunikasi di media sosial? Berikut adalah beberapa diantaranya yaitu:

1. Perhatikan penggunaan kalimat dalam membuat postingan dan memberi komentar

Penyusunan kalimat dalam berkomunikasi di sosial media sangat penting. Sebab, susunan kalimat yang baik dan benar akan memberikan kenyamanan pada pengguna sosial media yang membaca postingan atau komentar kita. Gunakan susunan kalimat yang rapi, utuh dan gunakan tanda baca yang sesuai. Hindari penggunaan kalimat yang ambigu, karena hal tersebut berpotensi menimbulkan ambiguitas dan kesalah pahaman dalam memahaminya.

2. Hindari menyebarkan berita HOAX, Sara, Pornografi, Provokasi dan Aksi Kekerasan

Banyak berita dan informasi yang bertebaran di sosial media. Terkadang sulit bagi kita untuk membedakan mana berita yang benar dan mana yang tidak benar. Untuk itulah dalam bersosial media, penting bagi kita untuk menahan tangan agar tidak refleks berbagi berita atau informasi yang ditemui. Teliti terlebih dahulu kebenaran berita dan informasi tersebut sebelum dibagikan di timeline sosial media kita. Hal ini penting agar kita terhindar dari tindakan menyebarkan berita bohong atau HOAX.
Baca Juga: Rahasia Diapprove Google Adsense
Tidak hanya berita HOAX, kita juga perlu menahan jemari kita agar tidak menyebarkan konten-konten yang bertentangan dengan norma susila dan berpotensi menimbulkan konflik di lingkungan kita. Contohnya, konten-konten yang mengandung isu sara, pornografi, provokasi dan aksi kekerasan. Nah, jika menemukan konten-konten seperti ini sebaiknya segera diblokir dan dilaporkan sebagai konten bermasalah ke pengelola medsos agar tidak tersebar lebih luas dan dapat mengganggu kenyaman pengguna lainnya.

3. Hargai hasil karya orang lain

Di media sosial ada banyak konten-konten dalam bentuk tulisan, foto dan video yang tersebar. Namun, di balik konten-konten tersebut ada pihak yang bekerja untuk menghasilkannya. Salah satu etika komunikasi yang perlu dijunjung dalam bersosial media adalah menghargai hasil karya orang lain. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan mencantumkan hak cipta karyaatau sumber dari konten-konten yang kita bagikan di media sosial. Ini merupakan salah satu bentuk penghargaan kita terhadap pemilik karya tersebut.

4. Usahakan untuk senantiasa memberikan komentar yang relevan

Tidak jarang kita temui komentar yang tidak relevan di media sosial. Seperti promos jualan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan postingan. Hal ini tentu saja memberikan kesan tidak nyaman bagi pengguna media sosial, terutama pemilik postingan. Hindari juga memberikan komentar yang bernada provokatif dan dapat memancing perdebatan dengan pengguna medsos lainnya. Utamakan untuk memberikan komentar yang sopan, relevan dan menyejukkan.

5. Tidak terlalu mengumbar informasi pribadi

Media sosial adalah ruang publik digital yang bisa diakses oleh semua orang. Kita tidak pernah tau siapa saja yang akan mengkonsumsi informasi yang kita berikan. Kita juga tidak pernah tau, apa motif orang-orang dalam menggunakan media sosial. Tidak sedikit diantara mereka yang berselancar di medsos dengan tujuan-tujuan kejahatan. Oleh karena itu, sedapat mungkin hindari mengumbar informasi pribadi di media sosial. Bagi hal-hal umum yang aman dan perlu diketahui orang lain saja tentang kita.

Nah Sahabat Pembaca demikianlah lebih kurang etika komunikasi di media sosial yang perlu diketahui dan diterapkan oleh nitizen dalam berjejaring sosial. Semoga kita bisa menerapkan etika komunikasi ini dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Agar kegiaan bersosial media kita lebih sehat, nyaman dan menyenangkan. Mari gunakan media sosial secara bijak!

Referensi:
  1. https://zahiraccounting.com/id/blog/etika-dalam-media-sosial/
  2. https://pakarkomunikasi.com/etika-komunikasi-di-media-sosial

24 Comments

  1. Nah, ini penting banget loh etika komunikasi di media sosial. Sampai sekarang pun masih banyak deh yang gak tau etika komunikasi di media sosialnya, jadi kepengen viral tapi salah caranya.

    ReplyDelete
  2. Benar semua ini, Mak. Nah, untuk bagian "hindari penggunaan kalimat yang ambigu" itu kadang yang harus hati-hati banget karena kadang, bagi kita maknanya sudah jelas dan tidak ada makna lain atau tidak bakal ada ketersinggungan eh tahu-tahunya ada di antara netizen yang membacanya dimaknai lain .... itulah kalau di medsos. :D

    ReplyDelete
  3. Penting banget poin memberikan komentar yang tidak relevan 😅 Jntung komenku dimoderasi, kalau ga banyak orang jualan2 produk yang gimanaa gituh hehehe. Males sih kalau ada orang yang mengumbar kisah negatif pribadinya ke FB dll. Ga usah aja itu mah ya simpan aja jangan raramean.

    ReplyDelete
  4. Yap, jangan sampai kita terjerumus dalam hal2 buruk gegara etika yg terabaikan saat ber-medsos.
    Apapun itu, kita kudu jadi manusia yg tetap pegang etika ya

    ReplyDelete
  5. Poin2nya penting banget nih terutama bagian yg jgn sampe memgumbar info2 pribadi nih, kdg suka kelepasan kan yaa

    ReplyDelete
  6. Setuju pakai banget sama semua poin di atas, Mak.
    Jadi bukan di dunia nyata saja perlu etika, di dunia maya juga!
    Catat itu, Maria!
    Hmmm.

    ReplyDelete
  7. Banyak orang yang kebablasan saking senengnya bisa komen sesukanya di media sosial ya mak,

    aku juga pernah sempat komen julid, eeeh padahal kalau diingat lagi sekarang malu , karena kenyataan sosial itu kan berubah terus, dan kita kan gak tau saat itu yang kita hadapi siapa aja, mana tau satu saat kita kolab sama orang itu, kan malu ya

    ReplyDelete
  8. Kalau sudah saling kenal dan akrab, berkomunikasi di media sosial jadi terlihat santai. Kecuali kalau belum akrab banget ya, memang mesti hati-hati dalam memberikan komentar.

    ReplyDelete
  9. Gemes banget emang liat orang2 yang bermedsos tanpa etika gitu. Mau negur nggak enak, nggak negur juga kasian, ntar malah kebablasan. Serba salah sih jadinya.

    ReplyDelete
  10. Saya pribadi pernah punya pengalaman tidak sengaja menyinggung seseorang di medsos. Sungguh saya memuji dia, tapi istilah yang saya gunakan ternyata nggak berkenan pada teman saya ini. Bersyukur kesalahpahaman itu bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Sejak saat itu, saya berusaha sehati2 mungkin dalam berbahasa di medsos.

    ReplyDelete
  11. sering lihat juga sih berbagi komen unik baik yang positifn maupun negatif di mesia sosial. Harus saling menghargai aja ya apalagi sesama teman blogger misalnya saat berkomentar di akun sosmednya apalagi kalau si pemilik akun sedang bekerja jangan memberikan komentar yang gak enak dibaca

    ReplyDelete
  12. Setuju Mak. Saya kadang merasa ngeri klo baca baca komennya sebagian netijen. Khususnya yang berkubu gitu, saling serang, deuh sesih liatnya.

    ReplyDelete
  13. Info ini menurutku harus dipelajari semua orang sih, terutama tata cara dalam membalas email. Karena kan gak ada trainingnya kan, semua learning by doing.
    penting bgt emang tau etika dalam bersosmed. karena dunia maya ya sama aja seperti dunia nyata sih.

    ReplyDelete
  14. Sepakat Mb kita harus membuat nyaman dan asik media sosial jadi kita yang harus memulainya duluan. Jangan bikin gaduh dan tidak nyaman orang lain di medsos

    ReplyDelete
  15. Makanya kalau di medsos aku nggak umbar hal-hal yang bersifat pribadi. Palingan yang umum-umum aja. Begitupun di blog.

    ReplyDelete
  16. Setuju bangeet mba..kadang kita pikir biasa aja meneruskan satu berita tanpa dicek lagi..dan ternyata hoax. Semoga kita makin bijak dalam berkomunikasi di sosial media

    ReplyDelete
  17. Aku sedih kalau sudah ada yang nyebarin HOAX, apalagi langsung share gitu aja, tanpa cek kebenaran beritanya. Padahal etika bermedia sosial itu sangat penting ya.

    ReplyDelete
  18. Nah, poin terakhir sering banget tuh saya lihat, Mba. Mereka ga sadar sudah banyak mengumbar informasi pribadi lewat cerita2nya. Suka dengan tipsnya.

    ReplyDelete
  19. Yang saya masih hindari adalah membaca berita-berita negatif yang bertaburan di grup-grup WhatsApp.

    ReplyDelete
  20. Yang namanya etika harus kita terapkan dimana saja ya, Mbak. Dalam pergaulan di dunia nyata atau pun dunia maya. Aku paling sebel kalau ketemu orang berkomentar di medsos itu pake huruf kapital semua. Berasa dimarah-marahin aku membacanya. Hihihi.

    ReplyDelete
  21. Penting banget etika bermedsos ini supaya nggak disalahpahami oleh lawan bicara. Sesederhana misalnya matikan capslock atau kurangi tanda seru saat mengetik, kadang orang masih belum paham soal ini

    ReplyDelete
  22. Yup aku setuju di bagia apresiasi dan komentar yang relevan kadang soalnya ada yang bikin gimana gitu pasca posting, ada yg judge dll,,, semoga makin kesini makan banyak netizen yang memiliki etika bersosial media yang baik sih, dimana pun itu

    ReplyDelete
  23. Yang pasti karena komunikasi by teks memang banyak mispersepsinya. Bahkan hal sederhana penggunaan huruf besar kecil ada udah beda maknanya

    ReplyDelete
  24. Benar mbak, dalam bermedsos penting banget mengedepankan etika komunikasi, kalau tidak, bisa berujung kena delik tuntutan UUIte. Bagus artikelnya mbak . Jadi tau harus bagaimana bermedsos dengan bijak

    ReplyDelete

Tinggalkan Komen Ya!