Masjid Raya Padang
Dokumen Pribadi

Tetap Sehat Berpuasa di Musim Pandemi – Meski Ramadhan kali ini sedikit berbeda karena berselimut pandemi, namun tak sedikitpun mengurangi semangat kita untuk menjalankan ibadah puasa di bulan ini. Bayang-bayang pandemi sedikit membuat kita khawatir dengan kekuatan imunitas tubuh kita melawan virus berbahaya itu ketika harus berpuasa. Kekuatan iman juga yang akhirnya membuat kita tetap teguh untuk menjalankan ibadah ini, meski dalam kepungan pandemi Corona.

Ya, pandemi bukan alasan bagi kita untuk meninggalkan kewajiban berpuasa yang sudah disyariatkan. Namun demikian, berpuasa di musim pandemi tentunya menuntut kita lebih ekstra untuk memastikan vitalitas tubuh tetap terjaga. Berpuasa artinya asupan nutrisi untuk tubuh terhenti selama kita berpuasa. Nah bagaimana agar kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi di saat tubuh tidak menerima asupan nutrisi dari luar. Inilah yang perlu diperhatikan agar tubuh tetap fit.

Jadi, bagaimana agar tubuh tetap sehat berpuasa di musim pandemi? Berikut adalah beberapa tip sehat yang bisa dijalankan!

Memenuhi Kebutuhan Gizi

Hal pertama yang penting diperhatikan adalah kebutuhan gizi tubuh wajib terpenuhi. Bagaimana cara memenuhinya? Tentu saja dari makanan yang kita konsumsi saat berbuka dan sahur. Nah, pastikan komposisi ‘isi piringku’ saat berbuka dan sahur mencakup seluruh komponen gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama kebutuhan protein. Adapun komponen gizi yang dibutuhkan oleh tubuh antara lain adalah:
  • Karbohidrat yang bisa diperoleh dari nasi, singkong, sagu, jagung dan sejenisnya.
  • Protein yang bisa diperoleh dari telur, daging, kacang-kacangan dan produk turunannya seperti tahu, tempe, dan seterusnya.
  • Vitamin dan mineral yang bisa diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan.
Gizi yang seimbang menjadi syarat penting yang harus dipenuhi agar tubuh tetap sehat berpuasa di musim pandemi ini. Nah, untuk emak-emak yang masih mikir mau masak apa untuk berbuka nanti, pastikan menu yang dimasak nantinya mencukupi kebutuhan gizi seimbang di atas.

Perbanyak Minum Air Putih

Sebagaimana dimaklumi, air merupakan komponen terbesar dalam tubuh manusia. Kandungan cairan dalam tubuh manusia mencapai 60 hingga 70 persen dari komponen penyusun tubuh. Kekurangan cairan dalam tubuh akan mengganggu banyak sistem organ dalam tubuh. Akibatnya akan timbul berbagai gejala gangguan kesehatan, seperti lemas, pusing, kelelahan, sulit buang air besar, kulit kering dan lain sebagainya.

Berpuasa tentunya akan mengurangi asupan cairan yang cukup banyak dalam tubuh. Lebih kurang 14 jam kita harus menahan diri untuk tidak makan dan minum. Itu artinya, orang yang berpuasa sangat rentan mengalami dehidrasi. Dehidrasi (kekurangan cairan) bukanlah perkara yang sepele. Pada tingkat yang parah, dehidrasi dapat menimbulkan berbagai komplikasi masalah kesehatan dalam tubuh.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menjaga asupan air dalam tubuh selama puasa. Karena di siang hari kita berpuasa, maka untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh kita harus mengatur waktu dan volume minum dengan tepat. Agar kebutuhan air bagi tubuh tetap terpenuhi meski harus berpuasa di siang hari selama bulan Ramadhan.

Lalu bagaimana cara mengkonsumsi air putih yang tepat selama berpuasa? Dilansir dari laman halodoc.com (29/04/2019) ada tiga langkah cara mengkonsumsi air putih yang direkomendasikan agar kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa terpenuhi dengan baik, yaitu:

Pertama, dua gelas air putih saat sahur. Waktu sahur adalah kesempatan bagi kita untuk memenuhi asupan cairan bagi tubuh agar tetap fit saat berpuasa. Di waktu sahur dianjurkan untuk minum minimal dua gelas air putih. Satu gelas ketika bangun tidur dan satu gelas lagi setelah selesai makan sahur.

Kedua, dua gelas air putih saat berbuka. Dua gelas air putih saat berbuka wajib diterima oleh tubuh untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa. Jadi, bukan kolak dan sirup yang wajib disediakan dalam menu berbuka kita, melainkan dua gelas air putih. Benar, kolak dan sirup juga bisa memberikan asupan cairan bagi tubuh. Namun dua gelas tetap lebih sehat dan lebih direkomendasikan dari pada minuman lainnya.

Ketiga empat gelas air putih di malam hari. Nah, empat gelas sisanya diminum selama di malam harinya. Misalnya dua gelas setelah makan malam, satu gelas setelah taraweh dan satu gelas lagi sebelum tidur. Aturan ini ngak baku sih, bisa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita.

Tetap Melakukan Gerak Fisik

Saat berpuasa tubuh memang tidak menerima asupan makanan dan minuman sebagai sumber energi di siang hari. Namun, hal itu bukan berarti tidak boleh bergerak atau tidak berolahraga. Untuk menjaga kebugaran tubuh, tetap disarankan untuk melakukan gerak fisik. Hanya saja gerak fisik yang dilakukan sebaiknya olahraga yang ringan saja agar tidak terlalu menguras energi namun tetap efektif membakar lemak. Selain itu, intensitas olahraga juga harus dikurangi untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan dalam tubuh.

Nah, lalu pertanyaannya jenis olahraga apa yang direkomentasikan saat berpuasa? Dilansir dari laman hallodoc.com (13/12/2019) ada 6 jenis olahraga ringan yang bisa sahabat lakukan selama berpuasa. Jenis olahraga tersebut diantaranya yaitu jalan santai, bersepeda, bowling, latihan beban, jogging dan yoga.

Hindari Rokok

Rokok merupakan salah satu kebiasaan yang wajib dihindari jika ingin hidup sehat. Banyak sudah bahaya rokok yang telah disampaikan oleh berbagai pihak. Bahkan pada kemasan-kemasan rokok kita bisa membaca dengan mudah bahaya rokok bagi kesehatan. Asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Bahaya tersebut tidak hanya mengancap perokok pasif yang sukarela menghisapnya, akan tetapi juga bagi perokok pasif yang ada di sekitarnya.

Nah, mumpung Ramadhan nih, yuk hindari rokok dan budayakan gaya hidup sehat sekarang juga!

Menerapkan Physical Distancing dan Menjaga Kebersihan

Menerapkan physical distancing dan menjaga kebersihan menjadi kata kunci yang wajib agar tetap sehat berpuasa di musim pandemi ini. Penyebaran virus corona yang mewabah semenjak awal maret lalu masih terus berlangsung hingga hari ini. Untuk itu, protokol kesehatan melawan covid-19 tetap harus dijalankan selama Ramadhan ini. Berbagai rekayasa dan pembatasan sosial yang dianjurkan oleh pemerintah wajib ditaati dengan disiplin. Kedisiplinan ini bukan hanya bertujuan untuk melindungi diri dan keluarga dari infeksi virus corona, tapi lebih dari itu adalah untuk mencegah penyebaran virus ini lebih luas.

0 Comments