Rakornas Program Keluarga Harapan – Untuk pertama kalinya Rakornas Program Keluarga Harapan dilaksanakan secara daring. Ulah pandemi Covid-19 mengharuskan semua kegiatan mengumpulkan banyak orang ditiadakan, termasuk Rakornas PKH. Sehingga rakornas virtual pun menjadi pilihan untuk tahun ini.

Rakornas PKH
Gambar 1. Rakornas Program Keluarga Harapan

Menjelang tengah hari pada Rabu (03/06) sebuah pesan dari Koordinator Wilayah PKH Provinsi Riau masuk ke group PKH INHU. Sebuah pesan yang berisi instruksi pada seluruh SDM PKH agar mengikuti Rakornas PKH Tahun 2020 tersebut melalui Live Streaming Youtube Linjamsos pada pukul 14.00 WIB.

Sejak pandemi, kami memang lebih banyak Work From Home (WFH) karena berbagai kegiatan lapangan ditiadakan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Rabu siang inipun Saya mengikuti instruksi dari Pak Korwil dari rumah saja. Mengikuti live streaming Rakornas PKH melalui chanel youtube Linjamsos.

Dalam video live streaming Menteri Sosial Juliari P. Batubara didampingi Dirjen Linjamsos Pepen Nazaruddin dan Sesdiitjen. Linjamsos MO. Royani memberikan arahan dan membuka Rakornas PKH yang berlangsung secara daring melalui virtual zoom. Selain pejabat struktural Direktoral Linjamsos, Rakornas tersebut juga dihadiri secara virtual oleh para Koordinator Regional dan Koordinator Wilayah dari seluruh Indonesia.

Rakornas PKH
Gambar 2. Arahan Menetri Sosial RI Pada Rakornas PKH Tahun 2020

Adapun pesan-pesan yang berhasil saya tangkap dari arahan Pak Menteri dalam pembukaan Rakornas tersebut ada 5 (lima) poin, yaitu:

Pertama, Menteri Sosial menghimbau kepada seuluruh elemen dan SDM PKH agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kesempatan sesuai dengan anjuran-anjuran pemerintah dan WHO. Seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan-kerumunan, meningkatkan daya tahan tubuh dengan tetap berolahraga serta mengkonsumsi makanan yang bergizi

Kedua, Kementrian Sosial sangat berharap banyak kepada para Korwil, Pendamping PKH dan Kepala Dinas Sosial sebagai ujung tombak pelaksanaan PKH di lapangan. Sebab, PKH bukan hanya menjadi perhatian khusus Kementrian Sosial, tapi juga menjadi perhatian khusus dari Bapak Presiden Republik Indonesia.

Dalam kesempatan itu Pak Menteri juga menjelaskan bahwa, seringkali dalam setiap kesempatan Presiden menanyakan tentang perkembangan PKH di lapangan. Dan Alhamdulillah perkembangannya baik, target-target semua bisa tercapai, baik dari target KPM maupun yang lainnya.

“Namun yang terpenting dari itu semua kita bekerja tidak sekedar mengejar target angka saja, tapi lebih dari itu. Yaitu kita ingin pastikan uang negara yang tidak sedikit ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh rakyat.” Pesan Pak Menteri lebih lanjut.

Beliau juga menekankan bahwa kerja kita di PKH adalah untuk melayani masyarakat, melayani rakyat yang membutuhkan.

Ketiga, salah satu dampak dari pandemik Covid-19 ini adalah meningkatnya angka kemiskinan. Peningkatan angka kemiskinan mencapai hingga 4%, dari yang awalnya berada pada kisaran 9,22% menjadi 13%. Peningkatan angka kemiskinan ini akan berdampak juga pada target-target PKH ke depannya.

“Tahun depan ada kemungkinan target penerima manfaat akan bertambah, dan kita harus siap dengan semua kemungkinan itu!” Tegas Pak Menteri.

Keempat, Menteri Sosial juga menyoroti banyaknya keluhan masyarakat tentang kurang tepatnya sasaran program. Ini menyangkut pemberitaan yang sangat masif di media sosial tentang foto-foto rumah yang sudah tidak layak menerima bantuan tapi masih menerima PKH dan ditempeli stiker keluarga miskin. “Ini perlu menjadi perhatian lebih!” tekan beliau.

Menjawab problem tersebut Pak Menteri meminta agar segera dibuatkan regulasi atau aturan yang memungkinkan pendamping merekomendasikan KPM yang sudah mampu tersebut agar segera dikeluarkan. Buat regulasi yang sesederhana mungkin, tidak perlu birokrasi yang terlalu rumit. Tujuannya adalah agar seluruh penerima manfaat PKH benar-benar keluarga yang paling berhak dan layak menerima manfaat PKH.

Kelima, mengenai Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) agar benar-benar dipegang oleh KPM. Pak Menteri tidak ingin lagi mendengar ada SDM PKH yang memegang kartu KKS. Kartu KKS adalah tanggung jawab KPM, jadi KPM lah yang berhak serta bertanggung jawab untuk memegang dan memanfaatkan kartu tersebut. Adapun tugas dari SDM PKH adalah mengedukasi KPM agar mau dan mampu menggunakan KKS tersebut secara baik dan benar.

Alhamdulillah video live streaming Rakornas Program Keluarga Harapan berdurasi 12 menit 28 detik tersebut berhasil dituntaskan. Lima poin pesan dari Pak Menteri ini sengaja Saya ikat melalui tulisan postingan ini. Sengaja diposting di sini agar menjadi pengingat bagi Saya pribadi sebagai SDM PKH, juga menjadi informasi tambahan bagi Sahabat Pembaca yang ingin mengetahui tentang PKH. Sebuah program bantuan sosial unggulan nasional dari Kementrian Sosial. Mohon doanya semoga kami SDM PKH di suluruh Indonesia bisa menjalankan amanah negara ini dengan baik.

Lain waktu, --semoga ada mood dan kesempatan-- Saya berniat ingin menulis lebih banyak tentang PKH. Sebagai salah satu wujud kecintaan saya pada pekerjaan sosia ini. Terimakasih.


Keterangan Sumber Gambar:

  1. Screen Shoot dari Chanel Youtube Linjamsos
  2. Screen Shoot dari Chanel Youtube Linjamsos

0 Comments