Menjemput Ilmu dengan Adab [NHW #1 MIIP Batch 4]
“Barangsiapa menimba ilmu semata-mata ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Namun, barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan bermanfaat baginya.” (Tim Matrikulasi IIP)
Suatu
kebahagiaan tersendiri bisa mengikuti program matrikulasi IIP Batch 4 ini. Dari
awal saya sudah bisa merasakan bagaimana nikmatnya menyeruput ilmu dan
berkumpul dengan ibu-ibu luar biasa dalam program matrikulasi batch #4. Saya pecinta ilmu. Menyeruput ilmu dan berkumpul dengan para pecinta ilmu
adalah kenikmatan tersendiri bagi saya. Berada dalam sebuah komunitas yang di
dalamnya membicarakan ide dan ilmu bagaikan bertamasya di taman-taman surga.
Namun
tahukah Anda? Ternyata kecintaan saya pada ilmu, kegemaran saya menuntut ilmu
dan kebagiaan saya berkumpul dengan para pecinta ilmu langsung mendapat
sentilan pada materi 1 program matrikulasi ini.
Materi
yang disampaikan pada minggu pertama program matrikulasi IIP Batch #4 ini
adalah ‘Adab Menuntut Ilmu’. Kutipan di awal tulisan ini merupakan salah satu
quote yang menampar hati kecil saya. Quote favorit yang langsung mencuri
perhatian dan membuat saya berfikir dan kembali bertanya pada diri sendiri, apa
sih tujuan saya mencari ilmu selama ini? Saya begitu senang mengikuti berbagai
majlis ilmu dari dulu. Mencari ilmu adalah salah satu hobi yang menjadi candu
bagi saya. Dari yang gratisan hingga berbayar, offline ataupun online, melalui
lembaga formal hingga non formal pernah saya ikuti. Namun, dari semua itu
seberapa banyak sih yang sudah benar-benar saya amalkan?
Masya
Allah, saya benar-benar merasa ditampar bolak-balik. Apa yang saya harapkan
dari kegemaran menuntut ilmu ini? Apakah hanya sekedar kebanggaan agar dikenal
sebagai orang yang berilmu? Nauzubillah!
Adab Sebelum Ilmu, Haruskah?
Ya,
haruskah menjemput ilmu dengan adab? Melalui materi 1 matrikulasi ini saya
diingatkan pentingnya menjaga adab dalam menuntut ilmu. Memang sih, adab tidak
menentukan banyak sedikitnya ilmu yang dapat kita serap dalam proses belajar.
Akan tetapi, adab berpengaruh terhadap keberkahan ilmu tersebut bagi diri kita.
Adab
dalam menuntut ilmu di sini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu adab terhadap
diri sendiri, adab terhadap penyampai ilmu dan adab terhadap sumber ilmu. Salah
satu hal yang menarik bagi saya adalah adab terhadap sumber ilmu. Di sini saya
diingatkan untuk memperlakukan sumber ilmu dengan baik, meskipun sumber ilmu
tersebut bukan mahluk hidup. Contohnya buku. Selama ini saya terbiasa
meletakkan buku yang sedang saya pelajari di mana saja. Terkadang di meja
bahkan di lantai. Padahal, salah satu adab terhadap sumber ilmu adalah tidak meletakkan
atau memperlakukan sumber ilmu (buku) tersebut sembarangan.
Amal Sebagai Bukti Keberkahan Ilmu
Satu
hal yang saya pahami dari materi ‘Adab Menuntut Ilmu’ ini adalah bukan
banyaknya ilmu yang membuat kita mulia. Kemuliaan akan lahir dari setiap
ilmu yang mampu diamalkan. Amal adalah buah ilmu yang tampak dan memberi
manfaat bagi kehidupan. So, jangan bangga dengan banyaknya ilmu yang sudah
dimiliki. Karena ilmu adalah amanah yang akan dimintai pertanggung jawabannya
kelak di akhirat. Akan tetapi berbahagialah ketika mampu mengamalkan setiap
ilmu yang dimiliki. Karena di sanalah letak keberkahan ilmu. Setiap ilmu yang
berhasil diamalkan akan membuka pintu-pintu ilmu yang lain. Sehingga, ilmu yang
kita miliki akan semakin berkembang dan bermanfaat.
Nice Home Work #1 MIIP Batch 4
Akhirnya
sampailah pada Nice Home Work (NHW) #1 Matrikulasi IIP Batch 4. Ada empat
pertanyaan yang diajukan oleh Tim Fasilitator Matrikulasi IIP Batc 4 ini,
meliputi: jurusan ilmu yang ditekuni, alasan memilih jurusan tersebut, strategi
menuntut ilmu, dan perubahan sikap apa yang akan diperbaiki dalam menuntut ilmu
tersebut.
Sejatinya,
ada banyak bidang ilmu yang ingin saya kuasai. Basic saya pertanian dan sangat
menyenangi ilmu bercocok tanam. Di lain sisi saya juga punya minat yang besar
pada dunia literasi dan hobi internetan. Saya gemar membaca dan sangat senang
menulis. Memiliki expert di bidang literasi adalah salah satu impian yang terus
saya tanamkan sejak kecil hingga saat ini. Jadi, di sini saya memutuskan untuk
menekuni jurusan ini ke depannya.
Alasannya?
Banyak alasan kuat mengapa saya ingin menekuni dunia literasi, diantaranya:
1.
Membaca dan
menulis adalah hobi saya.
2.
Saya tidak
ahli berbicara, karenanya saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang saya
miliki pada orang lain melalui setiap karya tulis yang saya hasilkan.
3.
Salah satu doa
yang selalu saya lantunkan adalah saya berharap Allah ridho menjadikan dunia
literasi sebagai ladang dakwah dan maisyah bagi saya.
Adapun
strategi menuntut ilmu yang saya terapkan diantaranya:
1.
Bergabung
dalam komunitas menulis, saat ini masih komunitas menulis online.
2.
Mengikuti
training menulis online dan offline.
3.
Mengikuti
berbagai lomba menulis.
4.
Terhubung
dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.
5.
Berlatih
menulis 15 menit setiap hari.
Sikap menunjukkan
seberapa baik adab kita dalam menuntut ilmu. Jadi, perubahan sikap merupakan
hal yang mutlak dilakukan agar ilmu yang diperoleh berkah. Dan, berikut adalah lima
perubahan sikap yang saya prioritaskan dalam menuntut ilmu:
1.
Tidak
memperlakukan atau meletakkan sumber ilmu berupa buku sembarangan.
2.
Bertekad untuk
meninggalkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
3.
Fokus hanya
mengikuti satu training menulis dalam satu waktu.
4.
Lebih terbuka dan
berbesar hati menerima kritikan.
5.
Mempelajari
ilmu hingga tuntas, tidak setengah-setengah.
Menuntut
ilmu adalah sebuah ikhtiar panjang untuk terus memperbaiki diri. Tidak ada kata
selesai untuk belajar. Sebagaimana Rasul Saw mengajarkan pada kita bahwa
menuntut ilmu itu sepanjang hayat. Dari buaian hingga ke liang lahat.
Karenanya, memperhatikan adab dalam menjemput ilmu menjadi landasan pacu kita
dalam berlari menuntut ilmu. Agar ilmu yang diperoleh berkah dan memberi
kebermanfaatan bagi diri, keluarga, lingkungan dan ummat. Baik di dunia maupun
di akhirat kelak.
0 Comments
Tinggalkan Komen Ya!