Tips Menulis 1: Mulailah dari Diri Sendiri
Best Seller |
Saat ini, mencari
teori tentang tips menulis sudah sangat mudah ditemukan. Cukup ketik kata kunci
‘tips menulis’ di mesin pencari maka jutaan tips menulis akan bermunculan di
layar monitor. Tinggal pilih mana yang paling sesuai dan bisa diterapkan pada
diri kita.
Namun, sebagus apa pun
sebuah tips menulis, jika tidak pernah diterapkan pada diri kita, ia tidak akan
memberikan manfaat apapun. Tips menulis
terbaik adalah tips menulis yang mampu diterapkan pada diri kita sendiri.
Karena tidak semua tips yang disajikan oleh penulis terkenal atau best seller
sekalipun bisa diterapkan pada diri kita.
Saya pribadi, melalui
aktivitas menulis yang baru seumur jagung, mencoba menemukan sendiri tips
menulis yang cocok untuk diri saya. Dari aktivitas menulis yang masih sedikit
tersebut saya menemukan bahwa tips menulis termudah dan efektif bagi diri saya
adalah ‘Mulai dari Diri Sendiri’.
Ya, mulailah dari diri
sendiri. Jika kesulitan untuk menulis tema yang berat, ya mulai saja dengan apa
yang ada pada diri kita. Tulis tentang diri, perasaan, mimpi-mimpi, keinginan,
pendapat, opini yang semua berasal dari diri kita. Jadikan diri sendiri sebagai
referensi menulis.
Inilah yang disebut
oleh Hernowo Hasyim sebagai menulis adalah aktivitas untuk menggali ke dalam
diri kita sendiri. Menemukan mutiara terpendam yang tidak mampu kita keluarkan
melalui kata-kata atau ucapan.
Saya merasa, metde
menulis dengan ‘memulai dari diri sendiri’ ini adalah metode menulis yang
paling efektif. Saya tidak pernah takut akan kehabisan ide, kehilangan
referensi karena ide dan referensi itu ada dalam diri saya sendiri. Bisa saya
bawa kemana dan ditemukan di mana pun.
Dan tips menulis ini
juga yang saya gunakan ketika menulis naskah ‘Ketika Merasa Allah tidak Adil
ini’.
Saya menulis tentang
perasaan inferior, minder dan kekecewaan yang pernah saya rasakan. Menuliskan
apa apa yang saya lihat dan saya dengar. Menuliskan apa-apa yang saya pahami.
Kemudian, mencoba melihat dari sisi positif. Saya mencoba menggali ke dalam
diri saya sendiri.
Mengapa bisa begitu?
Mengapa perasaaan itu
muncul?
Bisakah saya
menghilangkannya?
Bagaimana agar bisa
menjadi lebih baik lagi.
Dan, subhanallah dari
proses menulis dan menggali itu, saya berhasil menemukan kunci-kunci perbaikan
diri yang saya namakan 3 Positif.
Apa saja 3 positif
itu?
0 Comments
Tinggalkan Komen Ya!