Merekam Jejak Pengabdian dengan Kamera Ponsel
![]() |
GA Aku dan Kamera Ponsel |
“Ibu-ibu, seperti biasa sebelum bubar kita foto bareng dulu
ya!”
Sejenak ruangan riuh oleh suara ibu-ibu yang hadir.
Masing-masing berebut mencari posisi dan saling mengatur posisi temannya.
Sementara aku mengeluarkan HP jadul dari dalam saku tas kerja. Kemudian meminta
tolong pada seorang teman untuk mengambilkan foto kami. Dan, tidak butuh waktu
lama, cekrek..., cekrek..., cekrek..., yes! Sesi foto bersama yang heboh itu
pun sukses.
![]() |
Serunya Sesi Foto Bersama |
Begitulah keseruan pertemuan bulanan kelompok ibu-ibu dari
peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Di sini aku bertindak sebagai
pendamping program ini. Sebagai pendamping PKH, setiap bulan aku wajib
mengadakan pertemuan rutin dengan ibu-ibu peserta PKH ini. Dalam pertemuan
kelompok ini ada beberapa agenda yang dilakukan seperti pemuktahiran data
peserta, evaluasi, dan pembinaan terhadap peserta PKH. Dan, sesi yang paling
heboh dari pertemuan tersebut tentu saja sesi foto bersama. Meski sepanjang
pertemuan tetap ada pengambilan foto untuk dokumentasi kegiatan. Namun tetap
saja sesi foto bersama menjadi sesi yang paling heboh, walau Cuma menggunakan
kamera ponsel jadul.
Di lain kesempatan,
“Maaf bu, minta izin nanti rekan saya mengambil foto
pertemuan kita ini ya!” pintaku pada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Kesehatan saat berkunjung untuk melakukan koordinasi kesiapan UPTD Kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada keluarga peserta PKH.
“Oh ya, silakan saja,” jawab beliau ramah.
Dalam pertemuan formal itu, kamera ponsel tetap menjadi
andalanku untuk mengambil foto-foto dokumentasi kegiatan.
![]() |
Koordinasi dengan Ka. UPTD Kesehatan |
Demikian juga ketika berkunjung ke rumah keluarga peserta
PKH. Aku berusaha untuk meminta izin pada mereka untuk mengambil foto. Baik
foto anggota keluarga maupun kondisi rumah dan lingkungan mereka sebagai bahan
laporan. Pada umumnya, ibu-ibu peserta PKH ini dengan senang hati
mempersilahkan kami mengambil foto. Tentu saja tetap dengan mengandalkan kamera
ponsel kesayanganku.
![]() |
Kunjungan ke Rumah Peserta PKH |
Bukan Sekedar Ingin Eksis
Kubuka lagi galery foto di ponsel jadul yang telah menemaniku
sejak tahun 2010. Satu demi satu foto hasil jepretan menghiasi layar ponsel. Setelah
diamati hampir 90% isi galery foto di ponselku adalah foto-foto dokumentasi
kegiatan sebagai Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Ya, kamera ponsel bagiku merupakan salah satu perangkat
penting untuk menunjang pekerjaan. Khususnya untuk mendokumentasikan berbagai
kegiatan yang aku lakukan sebagai pendamping program keluarga harapan. Mulai
dari kegiatan koordinasi dengan berbagai stakeholder di wilayah kerja, kegiatan
pertemuan kelompok, kunjungan ke rumah Keluarga Sangat Miskin Peserta PKH,
kunjungan ke fasilitas kesehatan, kunjungan ke fasilitas pendidikan, hingga
proses penyaluran bantuan untuk KSM peserta PKH. Semua kegiatan pendampingan
itu wajib didokumentasikan dalam bentuk foto-foto yang nantinya menjadi bahan
penunjang laporan kerja bulanan.
![]() |
Pertemuan Kelompok |
Sejauh ini aku lebih nyaman menggunakan kamera ponsel untuk
keperluan dokumentasi tersebut. Paling tidak ada tiga alasan mengapa aku lebih
nyaman menggunakan kamera ponsel:
Pertama: Lebih Praktis
Sebagai pendamping PKH, aku dituntut untuk selalu mobile.
Berkunjung dari kelompok binaan satu ke kelompok binaan yang lain setiap bulannya.
Selain itu juga harus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait di wilayah
kerja yang luas. Dan, setiap kegiatan itu harus ada dokumentasinya. Sehingga,
mau tidak mau kamera harus selalu ada dalam tas. Terbayang dong repotnya kalo
kamera canggih seperti kamera DSLR harus dibawa kemana-mana? Isi tas tentunya
akan semakin banyak dan berat. Nah, dengan kamera ponsel semua itu menjadi
lebih praktis. Aku ngak perlu menambah beban, karena memang ponsel selalu
dibawa, ya kan?
Kedua: Kualitas Foto Lumayan Bagus
Kualitas foto dari kamera ponsel memang tidak sebagus kamera
canggih, tapi lumayan bagus kok. Untuk keperluan laporan, kualitas foto dari
kamera ponsel sudah lebih dari cukup. Gambar yang dihasilkan cukup bersih dan
bisa diandalkan.
Ketiga: Lebih Ekonomis
Lebih ekonomis pastinya, karena aku tidak perlu mengeluarkan
uang untuk membeli kamera khusus. Cukup menggunakan kamera dari telpon seluler
yang ada. Kalau harus membeli kamera khusus, kebayang dong berapa duit yang
harus dikeluarkan?
Kembali kulirik galery foto ponsel jadul yang tangguh itu
sambil mengguman, “foto-foto yang
menghiasi galery ini bukanlah foto-foto narsis, bukan pula foto untuk tampil
eksis di sosmed. Melainkan, bagian dari rekam jejak pengabdianku sebagai
Pendamping Program Keluarga Harapan, salah satu ujung
tombak pengentasan kemiskinan di negeri ini.”
Ponsel Impian untuk
Menunjang Kegiatan Pengabdian
Hingga saat ini, aku masih mengandalkan kamera ponsel untuk
kegiatan dokumentasi kerja sebagai pendamping PKH. Aku sangat bersyukur dengan
keberadaan ponsel jadul yang telah menemaniku selama enam tahun ini. Banyak
sudah kegiatan dan jejak pengabdian yang terekam dalam memori ponsel ini.
Namun, sebagai manusia aku tentunya juga ingin memperbaharui
perangkat yang digunakan. Tidak mungkin juga kan aku terus menerus mengandalkan
ponsel jadul ini. Ponsel keluaran lama pastinya memiliki banyak keterbatasan
dibandingkan keluaran baru. Contoh sederhananya saja, resolusi kamera yang
rendah. Beda jauh ponsel keluaran terbaru yang umumnya dilengkapi dengan kamera
ponsel berkualitas tinggi hingga 13 MP
Oleh karena itu, jika ada rezki dan peluang saya sangat
berharap bisa memiliki ponsel baru untuk menunjang kegiatan pengabdian di
masyarakat. Salah satu ponsel keluaran terbaru yang saya taksir saat ini adalah
Asus ZenFone 2 Laser ZE550KL.
![]() |
Asus Zenfone 2 laser |
Mengapa harus Asus ZenFone 2 Laser ZE550KL? Alasanku memilih
ZenFone 2 Laser ZE550KL sederhana saja, yakni kualitas kamera ponselnya yang
bagus. Dari website resmi Asus saya menemukan beberapa keunggulan kamera ponsel
Asus, yaitu:
- Mampu mengambil foto indah dengan resolusi tinggi karena pada ponsel ini ditanamkan kamera PixelMaster 13MP dengan apertur lensa f/2.0.
- Kamera belakang Zenfone 2 laser dilengkapi dengan teknologi otofokus laser sehingga mampu menghasilkan gambar yang lebih jernih.
- Dilengkapi dengan Mode Backlight (Super HDR) yang memungkinkan pengguna melihat dengan jelas di bawah terik matahari
- Dan kamera ponsel Zenfone 2 laser juga dilengkapi dengan mode Super Resolution. Mode ini memungkinkan pengguna mengambil foto dengan detail yang tinggi.
Tentunya tidak hanya kualitas kamera super saja yang menjadi
keunggulan ponsel satu ini. Masih banyak lagi keunggulan lain yang dimiliki
oleh smartphone keluaran terbaru ini. Namun bagiku, kualitas kamera ponsel yang
ciamik ini sudah cukup menjadi alasan mengapa saya sangat ingin memiliki
ZenFone 2 Laser (ZE550KL) ini untuk menunjang tugas-tugas pengabdian masyarakat.
Adapun kelebihan-kelebihan lainnya adalah bonus ekstra :)
'Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com'.
banyak org yg membutuhkan kamera ponsel utk menunjang pekerjaannya seperti mba neti ini
ReplyDeleteyup mb santi, thanks ya udah mampir
DeleteCukup dengan kamera ponsel yg bisa dijangkauk untuk membelinya bisa mnjadi alat untuk mendokumentasikan sebuah kegiatan. Apalagi pake kamera ponsel ASUS Zenfone 2 LAsernya :D
ReplyDeletebetul bingit :) tq ya mbak dah mampir
DeleteTerima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
ReplyDeletesama2 mbak uniek, ditunggu pengumumannya :)
Delete